https://t.me/menebar_cahayasunnah
▪️Kelak di akhirat, anggota badan kita akan memberikan persaksian terhadap apa yang telah kita lakukan di dunia.
Allah ﷻ akan menjadikan anggota badan kita bisa berbicara untuk memberikan persaksian. Ketika itu kita tidak bisa lagi mengelak untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita kerjakan.
Allah ﷻ berfirman:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka. Dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”.
📚 (QS. Yasin: 65).
Ada beberapa faedah yang berharga dari ayat yang mulia ini.
▶️ Faedah 1: “Ngerinya” Kesyirikan, Kekufuran, dan Kemunafikan
Karena ayat di atas, jika kita melihat pada ayat-ayat sebelumnya, berbicara tentang keadaan orang-orang yang melakukan kesyirikan dan penyembahan kepada selain Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman,
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”.
📚 (QS. Yasin: 60).
Allah ﷻ juga berfirman,
هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
"Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya)”.
📚 (QS. Yasin: 63).
Oleh karena itu, Ibnu Katsir rahimahullahu ta'ala menjelaskan surat Yasin ayat 65 di atas dengan mengatakan,
هذا حال الكفار والمنافقين يوم القيامة حين ينكرون ما اجترموه في الدنيا ويحلفون ما فعلوه
"Ini adalah keadaannya orang-orang kafir dan munafik di hari Kiamat. Ketika mereka mengingkari kejahatan yang mereka lakukan di dunia, dan mereka bersumpah atas apa yang mereka lakukan”.
📘 (Tafsir Ibnu Katsir).
Di sini kita dapati kengerian yang akan dirasakan oleh orang-orang yang berbuat kekufuran, kesyirikan, dan kemunafikan. Mereka tidak akan diampuni oleh Allah ﷻ, dan tidak bisa mengelak dari hukuman Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman,
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
"Sesungguhnya orang yang berbuat syirik terhadap Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun”.
📚 (QS. Al Maidah: 72).
Allah ﷻ juga berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar".
📚 (QS. An-Nisa’: 48).
Maka jauhkanlah diri kita dari kekufuran, kesyirikan dan kemunafikan.
▶️ FAEDAH 2: ANGGOTA TUBUH KITA AKAN MENJADI SAKSI
Ayat di atas juga menunjukkan bahwa anggota badan kita akan menjadi saksi atas apa yang kita kerjakan di dunia. Disebutkan dalam ayat yang lain:
حَتَّى إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (20) وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (21) وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ (22)
"Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Dan mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab, “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan".
📚 (QS. Fushilaat: 20-22).
👤 Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan,
شهد عليهم كل عضو من أعضائهم، فكل عضو يقول: أنا فعلت كذا وكذا، يوم كذا وكذا. وخص هذه الأعضاء الثلاثة، لأن أكثر الذنوب، إنما تقع بها، أو بسببها
"Anggota badan akan bersaksi memberatkan manusia. Setiap anggota badan akan mengatakan, “Saya telah melakukan ini dan itu, pada hari ini dan itu”. Dan dikhususkan tiga anggota badan dalam ayat ini (pendengaran, penglihatan, dan kulit) karena merekalah yang paling banyak berbuat dosa. Mereka yang mengerjakannya atau mereka menjadi sebab terjadinya dosa”.
📘 (Tafsir As-Sa’di).
Anggota badan akan bisa bicara untuk menyampaikan apa yang diperbuat oleh manusia, yang tidak disampaikan oleh lisannya.
Dijelaskan dalam Tafsir Al Baghawi,
قال السدي وجماعة : المراد بالجلود الفروج . وقال مقاتل : تنطق جوارحهم بما كتمت الألسن من عملهم
"As-Suddi dan sejumlah ulama mengatakan yang dimaksud dengan “kulit” di sini adalah farji (kemaluan).
Muqatil juga mengatakan, "Setiap anggota badan akan bisa bicara untuk menyampaikan apa yang disembunyikan oleh lisan"".
Adapun mengenai bagaimana anggota badan berbicara?
Bagaimana bentuknya?
Bagaimana sifatnya?
Apakah mereka memiliki bibir dan lidah masing-masing?
Kita katakan, wallahu a’lam.
Ini adalah perkara ghaib yang Allah ﷻ rahasiakan. Yang jelas, Allah ﷻ Maha Kuasa untuk membuat hal tersebut terjadi.
Oleh karena itu, disebutkan dalam surat Fushilaat ayat 21 di atas,
قَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
"Dan mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab, “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan".
📚 (QS. Fushilaat: 21).
Maka hendaknya kita bertakwa kepada Allah ﷻ dan menjauhkan diri dari semua maksiat. Selain karena malaikat mencatat semua perbuatan kita tanpa luput sedikit pun, juga anggota badan kita akan bersaksi memberatkan kita di hari kiamat.
Nas’alullah as-salamah wal-‘afiyah!
▶️ FAEDAH 3: PERHATIKAN AKHIRAT KITA!
Jika kita telah memahami hal di atas, maka hendaknya kita jadikan perkara akhirat sebagai perhatian utama kita. Kita berupaya keras bagaimana agar kita berbahagia di akhirat dan selamat dari siksaan berat di sana. Jangan sampai kita tertipu dengan kenikmatan dunia, sehingga menjadikan dunia sebagai tujuan utama. Allah ﷻ berfirman,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا
"Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahannam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir”.
📚 (QS. Al-Isra’: 18).
Allah ﷻ juga berfirman,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan”.
📚 (QS. Hud: 15-16).
Orang yang cerdas adalah yang sibuk menyiapkan bekal untuk akhirat. Karena ia tahu, akhirat itu kekal dan dunia hanya sementara.
👤 Dari ‘Abdullah bin Umar radhiyallahu ’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
يا رسولَ اللَّهِ أيُّ المؤمنينَ أفضلُ ؟ قالَ : أَحسنُهُم خُلقًا ، قالَ : فأيُّ المؤمنينَ أَكْيَسُ ؟ قالَ : أَكْثرُهُم للمَوتِ ذِكْرًا ، وأحسنُهُم لما بعدَهُ استِعدادًا ، أولئِكَ الأَكْياسُ
"Wahai Rasulullah ﷺ, orang Mukmin mana yang paling utama?”
Nabi ﷺ menjawab,
“Yang paling baik akhlaknya.”
Orang Anshar bertanya lagi,
“Lalu orang Mukmin mana yang paling cerdas?”
Nabi ﷺ menjawab,
“Yang paling banyak mengingat mati, dan yang paling baik dalam menyiapkan bekal untuk akhiratnya.
Itulah orang-orang yang cerdas".
📘 (HR. Ibnu Majah No. 3454, dihasankan Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Wallahu Ta’ala a’lam.
Semoga Allah ﷻ memberi taufiq.
✍ Ustadz Yulian Purnama, S.Kom. حفظه الله تعالى.
No comments:
Post a Comment