Monday, January 3, 2022

TANDA BAIKNYA KEISLAMAN SESEORANG

https://t.me/menebar_cahayasunnah

Alangkah baiknya bagi kita untuk meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat tersebut.

 Kita tanyakan pada diri kita sendiri sebelum melakukan perbuatan dengan pertanyaan, “Apakah hal ini bermanfaat bagi dunia atau akhiratku?” Karena sangat jelas, di antara ciri seseorang yang baik Islamnya adalah ia meninggalkan segala hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya.

 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahuanhu, Nabi shallallahualaihi wasallam bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ

“Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya” (Hadis Hasan. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan selainnya seperti itu).

Penting pula bagi kita menyadari bahwa waktu dan kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk hidup dunia yang fana ini tidaklah lama. Apabila kita bandingkan dengan umat-umat terdahulu, Allah berikan kita waktu yang cukup singkat untuk berbekal demi kebahagiaan akhirat kelak.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَعْمَارُ أُمَّتـِيْ مَا بَيــْنَ سِتِّيْنَ وَسَبْعِيْنَ. وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ

“Usia umatku (umat Islam) antara 60 hingga 70 tahun. Dan sedikit dari mereka yang melewatinya” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah. Shahîhul Jâmi’, 1073).

Sekali lagi, mari kita gunakan sisa umur yang Allah anugerahkan kepada kita ini dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dunia, utamanya akhirat kita. Tidak ada hal yang bermanfaat kecuali dengan melakukan amalan-amalan saleh selain meraih rida dari Allah Ta’ala.

Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiallahu ‘anhu berkata,

إِنَّ لِلَّهِ حَقًّا بِالنَّهَارِ لَا يَقْبَلُهُ بِاللَّيْلِ، وَلِلَّهِ حَقٌّ بِاللَّيْلِ لَا يَقْبَلُهُ بِالنَّهَارِ

“Sesungguhnya Allah memiliki hak pada waktu siang, Dia tidak akan menerimanya di waktu malam. Dan Allah juga memiliki hak pada waktu malam, Dia tidak akan menerimanya di waktu siang” (Riwayat Ibnu Abi Syaibah, no. 37056).

Al Hasan Rahimahullah juga pernah mengatakan,

اِبْنَ آدَمَ إِيَّاكَ وَالتَّسْوِيْفَ فَإِنَّكَ بِيَوْمِكَ وَلَسْتَ بِغَدٍّ فَإِنْ يَكُنْ غَدٌّ لَكَ فَكُنْ فِي غَدٍّ كَمَا كُنْتَ فِيْ الْيَوْمَ وَإِلَّا يَكُنْ لَكَ لَمْ تَنْدَمْ عَلَى مَا فَرَّطْتَ فِيْ الْيَوْمِ

“Wahai anak Adam, janganlah engkau menunda-nunda (amalan-amalan), karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok pagi belum tentu engkau memilikinya.

Jika engkau bertemu besok hari, maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini.

 Jika engkau tidak bertemu esok hari, engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini” (Taqrib Zuhd Ibnul Mubarok, 1: 28).

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menganugerahkan kepada kita hidayah untuk selalu mengerjakan hal-hal yang bermanfaat, berupa amalan-amalan saleh di setiap waktu, di sisa-sisa usia yang Allah berikan. Semoga kita menjadi sebaik-baik manusia yang Allah berikan umur panjang, yang dipenuhi dengan amal ibadah, aamiin.

Wallahu a’lam bi ashawab.

Penulis: Fauzan Hidayat

Artikel: Muslim.or.id

No comments:

Post a Comment